KALIMAT MUJMAL PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ILMU MANTIQ
Apabila kita membaca tulisan tulisan
terdahulu, maka kita akan menemukan tulisan tersebut penuh dan kaya dengan
mantiq, akan tetapi ia tidak di tulis seperti halnya tulisan di kenali oleh manusia
sekarang. Bahkan di dalam tulisan tersebut terdapat kalimat kalimat yang
masalahnya berbeda beda yang tidak kembali kepada masalahnya dan dan tidak
memperbaiki jalan sehingga Nampak atau muncul di negeri yunani golongan (
filosof ). Mereka mencoba merusak segala tatanan peraturan social, agama, ahlak
dengan jalan penyesatan akal dan ketentuan yang menipu, seperti perkataan
mereka :”kebaikan adalah apa saja yang menurutmu baik, dan kerajaan adalah apa
yang menurutmu jalan, dan sesuatu yang di yakini seseorang sebagai kebenaran
maka itu adalah benar, dan apa yang di yakini oleh seseorang sebagai kebohongan
maka itulah kebohongan. Maka menurut mereka, tidak ada ukuran kebenaran ataupun
kesalahan dan tidak pula ukuran kebenaran, maka tiap tiap orang mengukur
kebenaran menurut dirinya sendiri, dan tiap tiap orang memilih pendapatnya
sendiri dalam memecahkan masalahnya
yakni dengan cara melihat yang maha baik dan banyak manfaatnya bagi
dirinya.
Aritoteles dan Sokrates menentang
pembantahan manusia mengenai filsafat yunani yang terkenal. Sokrates melalui
penjelasan akal dan penampakan hakikat hakikat dengan jalan percakapan diskusi
bersama murid muridnya, sehingga salah satu di antara mereka ada yang sampai
pada penemuan hakikat kebenaran dan memahami inti dari keunggulan perbedaan.
Sedangkan sokrates menempuh jalan aturan aturan ilmu mantiq.
Kemudian murid Sokrates yakni Plato
mengikuti jejak sokrates, akan tetapi ia tidak menambahkan banyak hal dalam
pembahasan gurunya. Dan aritoteles hakim yunani hadir ia mengumpulkan perbedaan
perbedaan mantiq, ia mengumpulkan kembali, dan memperbaiki jalan jalannya.
Mengurutkan masalah masalahnya, dan pasal pasalnya. Dan ia membuat pendahuluan
pada pelajaran ilmu logika. Dan darisana di ambillah letak ilmu mantiq.
Pada permulaan masa abbasiah masa
penerjemahan dan pembukuan buku buku arab mengetuk perpustakaan yunani dan
menerjemahkan banyak ilmu di yunani ke bahasa arab. Kumpulan barang yang di
terjemahkan orang arab adlah ilmu mantiq yang di peroleh orang orang arab setelah
mereka menjabarkan dan menjelaskan ilmu ilmu yunani tersebut. Dan orang orang
arab menyusun banyak kitab kitab yang mempelajari ilmu mantiq, mereka
mempelajarinya sampai sekarang
Di antara ulama muslim yang
menyibukan diri dan termasyur dalam ilmu
mantiq dengan terjemahannya dan karangannya adalah :Abdullah bin maqfa’, juru
tulis abu ja’far al Mansur, filosof ya’qub bin ishah al kindi, Abu nasir Al
farabi, syeikh rais ibnu sina, hujjatul islam abu hamin al ghazali dan ibnu
rusyd al qurtubi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar