Selasa, 05 November 2013

KALIMAT MUJMAL PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ILMU MANTIQ
Apabila kita membaca tulisan tulisan terdahulu, maka kita akan menemukan tulisan tersebut penuh dan kaya dengan mantiq, akan tetapi ia tidak di tulis seperti halnya tulisan di kenali oleh manusia sekarang. Bahkan di dalam tulisan tersebut terdapat kalimat kalimat yang masalahnya berbeda beda yang tidak kembali kepada masalahnya dan dan tidak memperbaiki jalan sehingga Nampak atau muncul di negeri yunani golongan ( filosof ). Mereka mencoba merusak segala tatanan peraturan social, agama, ahlak dengan jalan penyesatan akal dan ketentuan yang menipu, seperti perkataan mereka :”kebaikan adalah apa saja yang menurutmu baik, dan kerajaan adalah apa yang menurutmu jalan, dan sesuatu yang di yakini seseorang sebagai kebenaran maka itu adalah benar, dan apa yang di yakini oleh seseorang sebagai kebohongan maka itulah kebohongan. Maka menurut mereka, tidak ada ukuran kebenaran ataupun kesalahan dan tidak pula ukuran kebenaran, maka tiap tiap orang mengukur kebenaran menurut dirinya sendiri, dan tiap tiap orang memilih pendapatnya sendiri dalam memecahkan masalahnya  yakni dengan cara melihat yang maha baik dan banyak manfaatnya bagi dirinya.
Aritoteles dan Sokrates menentang pembantahan manusia mengenai filsafat yunani yang terkenal. Sokrates melalui penjelasan akal dan penampakan hakikat hakikat dengan jalan percakapan diskusi bersama murid muridnya, sehingga salah satu di antara mereka ada yang sampai pada penemuan hakikat kebenaran dan memahami inti dari keunggulan perbedaan. Sedangkan sokrates menempuh jalan aturan aturan ilmu mantiq.
Kemudian murid Sokrates yakni Plato mengikuti jejak sokrates, akan tetapi ia tidak menambahkan banyak hal dalam pembahasan gurunya. Dan aritoteles hakim yunani hadir ia mengumpulkan perbedaan perbedaan mantiq, ia mengumpulkan kembali, dan memperbaiki jalan jalannya. Mengurutkan masalah masalahnya, dan pasal pasalnya. Dan ia membuat pendahuluan pada pelajaran ilmu logika. Dan darisana di ambillah letak ilmu mantiq.
Pada permulaan masa abbasiah masa penerjemahan dan pembukuan buku buku arab mengetuk perpustakaan yunani dan menerjemahkan banyak ilmu di yunani ke bahasa arab. Kumpulan barang yang di terjemahkan orang arab adlah ilmu mantiq yang di peroleh orang orang arab setelah mereka menjabarkan dan menjelaskan ilmu ilmu yunani tersebut. Dan orang orang arab menyusun banyak kitab kitab yang mempelajari ilmu mantiq, mereka mempelajarinya sampai sekarang

Di antara ulama muslim yang menyibukan diri dan termasyur  dalam ilmu mantiq dengan terjemahannya dan karangannya adalah :Abdullah bin maqfa’, juru tulis abu ja’far al Mansur, filosof ya’qub bin ishah al kindi, Abu nasir Al farabi, syeikh rais ibnu sina, hujjatul islam abu hamin al ghazali dan ibnu rusyd al qurtubi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar